Sabtu, 07 Februari 2009

Laptop dan Internet masuk sekolah?

Saat ini memang semarak program One Laptop Per Child. Tapi bagi Indonesia apakah program itu cocok? Padahal masih ada sekolah yang bangunannya masih ambruk, genteng bocor dan lain sebagainya. Trus, apakah laptop juga akan menambah kecerdasan anak-anak kita? Belum tentu.
Laptop dan internet sejatinya adalah alat bantu bagi siswa untuk mendapatkan informasi untuk mendukung kreatifitasnya. Tapi hal itu bisa dilakukan bila mereka sudah mengerti dasar-dasar teknologi dan mampu mengendalikan dirinya dan belajar dari informasi yang diperolehnya.
Menurut saya, ketersediaan buku-buku murah lebih penting daripada laptop, apalagi bagi siswa-siswi di desa. Selama saya menjadi guru di desa, Siswa-siswi saya memang bebas biaya, tapi buku-buku juga hanya mendapat pinjaman dari sekolah, itupun buku-buku yang sudah tidak sesuai dengan kurikulum sekarang. Akibatnya, guru-guru akan mendiktekan bahan ajaran-nya terlebih dahulu sebelum dijelaskan. Karena keterbatasan buku tersebut pula dan kurangnya dukungan dana dari orang tua siswa yang memang kebanyakan tidak mampu (masih untung bisa sekolah), bahan ajaran sesuai kurikulum kadang tidak tersampaikan seluruhnya.
Jadi lebih baik bila Dinas Pendidikan menyediakan lebih banyak buku-buku secara gratis, karena BSE yang sekarang ada ternyata tidak dapat diberikan kepada siswa karena sekolah harus mencetak sendiri sedangkian dananya tidak ada atau tidak cukup.

2 komentar:

Afianti Fatimah mengatakan...

salam kenal! kunjingi balik blog aku ya? salam kreatif blogger madura!

suzimuhyi mengatakan...

Salam kenal juga dari saya. Semoga semakin banyak arek madura yang ngeblog.