Jumat, 13 Februari 2009

Travel to Bendo’s Cave

My Traveling to Bendo’s Cave is the most interesting and unforgettable experienced in my life. I travel with my friends from “MAHAPALA” UPN Veteran Jatim. We traveled to make a map of Bendo’s cave. Bendo’s cave is on South Malang on Jawa Timur.
Before we went to that cave, we made proposal planning, how much the cost we need, tools what we would bougth and accommodation we needed.
We separated our group into two team. One team was on the ground and the other gone into the cave. The team who entered, weared cover all clothing. We brang carbit lamp on our head for lighting, ropes and carrabiners for safety, clinometer, tape measure, compass paper and pecils for mapping and breads and water for food.
After we entered for about an hour, we saw a snake sleeping in hole on the wall of cave. We measured the length and width of the cave. The cave was very deep and long. After + 4 hours we traveled, we found four floor of it. Each floor has + 4 meters depth. In the last floor, we all very tired, so we must back to the top. After we rested for a half hour, we went back to the top.
In our base, we made calculation to make a cave map. We assumed that aur traveling was success, because now, we have a map of Bendo’s cave.
Thanks to all my frend in "MAHAPALA" UPN Veteran Jatim, Salam Rimba!!!


Minggu, 08 Februari 2009

Percobaan kimia menguji asam basa

Bahan dan alat :
a. 10 mL cuka
b. 10 mL larutan sabun
c. 10 mL larutan kapur
d. 10 mL sprite
e. 10 mL air (aqua)
f. Ekstrak bunga sepatu (10 bunga sepatu dihaluskan + air, lalu diperas/disaring)*
g. 1 buah pipet
Prosedur :
1. Tuang semua larutan pada 5 gelas yang bening, beri nama masing-masing larutan, kemudian amati warna masing-masing dan catatlah.
2. Ambil ekstrak bunga sepatu dengan pipet kemudian teteskan pada kelima gelas tadi, masing-masing empat kali pipet. Amati warna yang dihasilkan, kemudian tentukan sifat dari bahan2 tadi!
Hasil :
Bila larutan berwarna ungu atau bening, berarti bersifat netral
Bila larutan berwarna hijau - biru, berarti bersifat basa
Bila larutan berwarna kuning - merah, berarti bersifat asam
*Ekstrak bunga sepatu berwarna ungu

Sabtu, 07 Februari 2009

Laptop dan Internet masuk sekolah?

Saat ini memang semarak program One Laptop Per Child. Tapi bagi Indonesia apakah program itu cocok? Padahal masih ada sekolah yang bangunannya masih ambruk, genteng bocor dan lain sebagainya. Trus, apakah laptop juga akan menambah kecerdasan anak-anak kita? Belum tentu.
Laptop dan internet sejatinya adalah alat bantu bagi siswa untuk mendapatkan informasi untuk mendukung kreatifitasnya. Tapi hal itu bisa dilakukan bila mereka sudah mengerti dasar-dasar teknologi dan mampu mengendalikan dirinya dan belajar dari informasi yang diperolehnya.
Menurut saya, ketersediaan buku-buku murah lebih penting daripada laptop, apalagi bagi siswa-siswi di desa. Selama saya menjadi guru di desa, Siswa-siswi saya memang bebas biaya, tapi buku-buku juga hanya mendapat pinjaman dari sekolah, itupun buku-buku yang sudah tidak sesuai dengan kurikulum sekarang. Akibatnya, guru-guru akan mendiktekan bahan ajaran-nya terlebih dahulu sebelum dijelaskan. Karena keterbatasan buku tersebut pula dan kurangnya dukungan dana dari orang tua siswa yang memang kebanyakan tidak mampu (masih untung bisa sekolah), bahan ajaran sesuai kurikulum kadang tidak tersampaikan seluruhnya.
Jadi lebih baik bila Dinas Pendidikan menyediakan lebih banyak buku-buku secara gratis, karena BSE yang sekarang ada ternyata tidak dapat diberikan kepada siswa karena sekolah harus mencetak sendiri sedangkian dananya tidak ada atau tidak cukup.

Calon presiden yang pro rakyat

Tadi siang aku baru mengikuti the candidate di Metro TV dan melihat ibu Marwah Daut sedang memaparkan visinya untuk Indonesia ke depan jika dia menjadi presiden. Dari penyampaiannya, terpancar sikap optimisme yang tinggi. Sebagai wanita, saya kagum pada keberaniannya menyampaikan visi dan misinya serta harapan yang sangat jelas bagi rakyat Indonesia.
Memang untuk menjadi presiden di Indonesia yang memiliki penduduk besar dan sumber daya yang besar perlu penggerak dan pemimpin yang mampu meyakinkan kita akan masa depan yang lebih cerah. Tapi saya masih mempunyai pesimisme untuk memperbaiki Indonesia, karena semakin besar otonomi daerah, semakin banyak raja-raja kecil di daerah yang merasa mempunyai kekuasaan dan tidak memikirkan rakyatnya. Korupsi sudah menjadi semacam budaya.
Saya percaya dengan gagasan-gagasan ibu Marwah, tapi saya pesimis, apakah semua cita-cita ibu Marwah dapat sampai ke desa2, sehingga di desa kita bisa membuat pertanian yang modern seperti di Selandia Baru?
Saya hanya bisa mendukung dengan Do'a dan kemampuan saya untuk mendidik anak-anak bangsa yang dititipkan di sekolah di desa saya. Mudah-mudahan anak-anak saya yang cerdas dan menuntut ilmu di negeri orang akan tetap kembali dan bisa hidup layak di desanya. Semoga!!!